Kamis, 24 Februari 2011

Sebening embun

Sepakat untuk sependapat,manusia lahir suci adanya,ibarat kertas putih yg belum tercoret tinta.
menangis dalam ketulusan,tersenyum dan tertawa dalam ketulusan pula.

tak ada sandiwara,tak ada dusta di antara kita.
hati ini bersih dari noda dan dosa,di permukaanpun tak pernah terlintas kebringasan dan keangkaramurkaan.

Tapi,mengapa lantas kini banyak hati yg hitam legam?
Bila anak di besarkan dengan cacian maka dia akan belajar mengkhianati.
dan bila...dan bila
itulah yg mungkin menyebabkan perubahan hati seseorang .dan kemanakah hendak kita bawa hati ini?

Dalam diri kita terdapat segumpal daging,dan apabila segumpal daging itu baik,maka baiklah badan kita,segumpal daging itu adalah HATI!

Mungkin tak ada kurikulum yg baku,yg pasti akan membawa hati seseorangke arah yg baik,namun satu satunya jalan untuk meretas kersnya hati,tiada lain dengan pengamalan agama yg di yakini,tanpa embel2 apa,kecuali keiklasan menuju ridloNya.

3 komentar:

  1. .mnusia d'lhirkan s'prti air jrnih dan embun pgi...tpi k'bykan ank skrang hanya m'mkirkan k'senangan duniawi dan k'bykan dri mrka jga tdk bsa m'sykuri nkmat yg tlh d'bri.nya......stiap prbuatan yg qt lkukan akn brdampak pda dri qta baik jsmani maupun rohani....untuk m'prbaiki jwa yg bruk dan akhlak yg mulia s'baiknya qta m'dkatkan dri pda Allah SWT.......

    BalasHapus
  2. nikko:
    jika kita sadari kita cermati kita resapi btpa indahnya embun esok d pagi hari namun sayangnya bnyak diantara mereka tidak mengerti arti embun sbnrnya mereka pikir hanya embun kecil yang sering d acuhkan .tpi sesungguhnya itu adalah nikmat tuhan rezwki kita di pagi hari tanpa ada embun apakah kita bisa? mersakan lengkapnya pagi maka dari hal yang kecil itulah kita belajar arti bverdyukur kepada Allah maha pencipta.

    BalasHapus
  3. Yub,,,,kita sebagai seorang manusia terlahir dalam keadaan yang suci,,,tanpa dosa tanpa cela,,dan tak pernah terpikir mau jadi apa,,mau bagaimana nanti … hanya menangis dengan tulus, tak pernah terbayang berbicara kasar,,,tersenyum dengan mungil,,,dan tak pernah mengerti apa itu amarah..tapi bila seorang anak dibesarkan dengan sifat yang kasar , keras serta caci maki maka ia akan berpaling dan bisa saja salah pergaulan,,,
    Seandainya kita menghargai diri kita sendiri,,,dan menjaga hati tetap bersih maka jiwa kita pun akan merasa tenang, nyaman,dan damai.

    “Hanya dengan mendekatkan diri pada-NYA kita bisa mendapatkan semua itu”





    Yoga Agustina

    BalasHapus