Kamis, 22 September 2011

Mbudeg

Alkisah
jelas di kisahkan dari sononya
Di Negara Tokek itu setiap hari ulang tahun kemerdekaannya,diadakan Lomba panjat pinang kusus para Tokek.sudah barang tentu dengan hadiah yang menarik.

Peserta mbudak,banyak Tokek dari berbagai pelososk desa datang ke kota untuk unjuk kompetensi panjat pinang.
Dihari pertama,para peserta bersemangat,tepuk tangan penonton pun membahana.
Siapa yg jatuh dianggap gugur,begitu titah raja tan keno wula wali.
di hari pertama itu peserta dan penonton sama sama bersemangat."Ayo kamu Bisa"Ayo Kamu Bisa"...sorai penonton.Raja,perdana menteri,gubernur dan pejabat lain setia menontonnya.
Di hari itu tak ada satu Tokekpun yg mampu mencapai puncak.

Hari kedua sudah hampir terlampui separohnya,belum ada juga peserta yg sampai puncak,bahkan peserta sudah mulai berjatuhan dan penontonpun mulai pula jenuh dan bosan melihatnya.kadang terdengar suara penonton"turun saja,nyerah saja!tak mungkin kamu bisa.
Menjelang sore makin banyak Tokek saling berjatuhan,lemah,lunglai...

Hari ke tiga tinggal 3 Tokek yg bertahan,penontonpun mulai sinis...dengan ejekan ejekan yg menghina. turun turuuuun,pulang saja,bilang saja sama mbokmu,aku ingin netek lagiiiiii!
2(dua) tokekpun jatuh lagi.......
Tinggallah satu Tokek yang bertahan,Tokek itu merayap dengan pasti,takmenghiraukan cemooh tokek yg lain ....terus dan terus akhirnya sampailah ke puncak dengan menggapai hadiah yg menarik.

Penonton terkesima,tepuk tangan membahana,seolah tak percaya apa yg dilihatnya.....
Tokek itupun turun dengan santainya....sampai di bawah.dokter dokter Tokek berkerumun mengecek kesehatannya.
Ternyata kesimpulan dokter tokek sama "Tokek itu Ternyata Budek alias Tuli"

Senin, 19 September 2011

Kabut Sutra Ungu

Sebuah judul Film yg pernah laris manis di awal tahun 80an
Darisatu adegan ke adegan yg lain ku coba enter kembali ke permukaan.......
Wooo i betapa indahnya masa remaja dengan seribu pernik pernik di dalamnya...

Antara Cinta dan cita membaur jadi satu kekuatan yg menggebu tuk meraih dunianya.
dunia dalam harapan sang sutradara supaya enak ditonton dan ending yg memuaskan semua fihak.
Kini........
Kabut Sutra Ungu bukanlah gambaran dalam dunia layar lebar sang sutradara.
hidup kita bukanlah dalam bayang bayang semu hasil karya orang lain.lebih dr itu kita hidup di alam nyata yg tak tamat dalam durasi 1,5 jam atau mungkin 2 jam.

Yang nyata saja kita hidup lewat proses yg panjang yg penuh perjuangan yg panjang pula.
kini masa remaja itu tlh hadir di hadapan kita dengan beribu ribu pernik pernik pula di dalamnya.
Dunia yg penuh impian,penuh sandiwara atau mungkin penuh lamunan,karena mungkin saking banyaknya impian yg takkunjung jadi kenyataan.

Kabut,itu dengan setia menyelimuti kita,kekurangan,kebodohan,keterbelakangan dan mungkin ketidakmandirian kita.
Mampukah kita membuat rajutan rajutan sutra halus tuk melawannya?
"Ora Usah Mewah Mewah Sing Penting Iso Sekolah"
"Ora usah Srakah Srakah sing penting tetep Berkah"

Tak perlu hrs jadi yg plng terang,kalo kita blm punya energi tuk membangkitkannya..
Cukuplah keungu unguan asal sudah jadi petunjuk buat mencapai tujuan hidup kita....
Selamat,berlomba rekan rekan kecilku dlm badai kehidupan yg makin kompetitif...
Salam dariku Pak Sri.