Minggu, 14 Oktober 2012

carut marut

siapa yg salah...
atau siapa yg meski di salahkan...di kambing hitamkan?
semua hampir kebakaran jenggot,melihat pelajar dan mahasiswa saling baku hantam bak perang barata yuda jaya binangun.

tengoklah kebelakang anak anak PAUD duduk dengan manisnya,senda gurau tak menghiraukan dia terlahir dari kalangan mana?
bila ada yg membedakan diri itu pasti olah orang tua yg membatasi pergaulan anaknya...takut kena penyakit khusus orang orang berkekurangan.

Anak TK pun msh manis manis perilakunya....dan mungkin dulupun ada nyanyian jawa yg begitu populer.
aku bocah cilik...
jejer larik larik..
sandangane resik,tumindake becik.

sepertinya lagu itu..
mulai luntur seiring anak mulai masuk sekolah dasar....
benarkah jarena beban kurikulum yg berat?
atau mungkin suasana rumah tangga yg tak nyaman?
atau mungkin guru belumlah menjadi sosok teladan bagi muridnya?

sudah saatnya semua mulai instrospeksi diri.
Kurikulum adalah arah yg mau di capai pada setiap jenjang satuan pendidikan,dengan tingkatan umur yg berbeda beda....jngnlah terlalu di bebani dngn muatan yg blm pada saatnya....kasihan si anak.
biarkan mereka berkembang dengan cirikhas anak Indonesia....

orang tua,kenapa terlalu bangga dengan perkembangan otak kiri anaknya?
sudah saatnya para orang tua mulai membuka diri,membiarkan si anak untuk belajar pada lingkungan sekitar,dengan memberi pemahaman niali nilai yg baik dan yg buruk.

dan sebagai guru.....
inilah tugas yg mestinya tak hanya di ukur dengan kemampuan menghantarkan si anak lulus UN.
lebih dari ittu....mampukah guru membuat si anak lebih menyadari sebagai makhuk individu dan sekaligus makhluk sosial?

ironis....tapi ada sebuah harapan besar...tuk menjadikan indonesia menjadi bangsa yg besar,bukan karena apa apanya.
tapi lebih karena kita bangga dengan indonesia.