Minggu, 09 September 2012

Ironis

betapa berat sebuah paradikma di bangun...
Sebuah pembiasaan yg akan selalu menghadirkan sosok sosok manusia yg selalu pandai bersandiwara dlam setiap aspek kehidupan.
Tanpa kecuali...
Dunia pendidikan tak menghasilkan tamatan yg kompeten di bidngnya.......Sandiwara...
Mulai dari Kurikulum,tenaga pendidik sampai pada peserta didik ...perubahan kurikulum yg sudah berbasis pada satua pendidikan tak di respon secara posisitf oleh menejemen sekolah.
Mestinya kurikulum itu sudah mencerminkan kekuatan dan kelemahan pada satuan pendidikan masing masing.kajian yg jelas,dasar yg jelas dan tujuan yg jelas pula apa yg hendak di capai setelah peserta didik menyelesaikan jenjang pendidikan pada kurun waktu yg telah di tentukan .

Tenaga pendidik,demikan pula adanya,banyak muatan muatan yg kadang kurang begitu bersentuhan dengan tujuan perubahan pada peserta didiknya,tapi sebatas hanya melengkapi syarat minimal sebagai guru yg bersertifikasi.
Sebuah karakter,pembentukan ekonomi kreatif dan penerapan nilai nilai kewirausahaan yg telah di canangkan pemerintah baru sebatas wacana yg sulit di terapkan di pembelajaran sehari hari.

Bagaimana dengan peserta didik?
Peserta didik juga tak menghadirkan sosok yg cepat menyadari bahwa dia adalah input dari sebuah lembaga pendidikan yg akan menghasilkan sebuah output yg penuh perubahan ke arah yg lebih baik...
 Perlukah mesti diadakan semacam Brainstorming ?untuk menyadarkan peserta didik bahwa dia adalah anak sekolah yg butuh perubahan?