Minggu, 22 Mei 2011

Korban Kebiasaan

Yuni anak desa asli Wonogiri
Percepatan arus informasi ini menyebabkan sekat sekat yg dulu memisahkan desa - kota kini mulai terkikis sudah.
Ayah Yuni yg cuma tamatan sekolah dasar tak begitu tahu menahu tentang hiruk pikuk dunia informasi.
Begitupun Ibu Yuni yg cuma tamatan SDTT (sekolah dasar tidak tamat) begitu awam tentang dunia kekinian.

Yuni memang bernasib baik,jenjang pendidikan SMK tlah di laluinya...kebiasaan pergaulan anak muda tlah di ikutinya dengan hingar bingarnya..
Sang Ibupun merasa sangat berslah kalo penampilan anaknya tak sepadan dengan temen temennya.

Yuni tumbuh sebagai seorang gadis yg modern,tercerabut dari budaya asli lingkungannya.
Ponsel tak lepas dr tangannya entah apa yg di mainkannya.
Sepeda motor kreditan terpaksa di ambilnya walau dengan susah payah mengangsurnya.
Ortu tak salah memfasilitasinya...
Tapi,mungkin jadi kurang bermakna krn di upayakan terlalu memaksa.

Dan kini
Yunipun tak bedanya anak konglomerat...
Tak ada lagi rasa keprihatinan
Tak ada lagi jiwa ulet dan tahan banting
Di fikirannya selalu terpatri "Inilah tugas dan kewajiban Ortu pada anaknya"

Yuni Tlh tamat dari SMK
HP pun tak pernah lepas dr tangannya....
Seragam OSIS yg terpapang di kamar di pandanginya dengah penuh tanya?
Bulan Juni seragam itu sdh tak berlaku lagi buatku.
Uang saku tlah tak kuterima lagi,tak ada lagi ruang dan waktu tuk menipu ortuku lagi.

Entah mengapa Yunipun blm menyadarinya,bahwa kini dia sudah tamat dr SMK?

Minggu, 01 Mei 2011

I Like Wonogirilah

Pagi yang berselimutkan mendung
Hiruk pikuk kota kecil Wonogiri yang dulu identik dengan kota gapleknya
Kini kota kecil itu menggeliat,seperti ulat bulu kena sengatan bara api......
Damai..
Pak Tani dengan rutinitas kerjanya bangkit singsingkan lengan baju,sandal jepit selen,kaos hadiah partai celana kumal setia menemani .
Ku tak sampai berfikir kenapa dulu aku tergantung pada pupuk anorganik,dan kini aku lebih tak mengerti permainan harga pupuk di dunia Industri yg semakin mengglobal.....
Al Falakh itulah sebutanku(orang2 yg bakal bahagia) hidupku jauh dr kolosi, korupsi apalagi nepotisme .
Biarkan banyak orang mengambil keuntungan dari ku,tak mempedulikan aku,buatku tak masalah.
Aku seorang produsen yg tak berhak menetapkan harga jual dari hasil karyaku.

Para Pejabat,tinggallah menjaga martabat
Martabat harga diri,cukuplah menjadikan contoh utama dan contoh pertama.dalam kehidupan beragama,berbangsa,bernegara dan bermasyarakat.
Rakyatmu yg santun....
Tak suka hura hura,tapi punya kekuatan doa....yg lebih dahsyat dari kekuatan manapun.
Takutlah pada suara Rakyat(suara rakyat identik dengan suara Tuhan) filosofi demokrasi.

Para Guru,sosok panutan yg mesti harus di gugu dan di tiru...
Guru bukanlah berhadapan dengan benda mati,bukan pula berhadapan dengan tong kosong.
Makhluq bahan itu adalah anak manusia,yg berkembang....dia membutuhkan bimbingan dlm perkembangannya agar tidak menyimpang dr jalur yg sebenarnya.

Dan kini..
Para pengusaha dan pedagang...
Geliat ekonomi tanpamu tak kan mungkin berubah.....
Rakyat ini butuh hubungan simbiose mutualisme,bapak untung kamipun terjangkau pemenuhan kebutuhan pokok hidupku...

Para pelajar dan Mahasiswa
Yang kini msh menempuh di bangku sekolah atau bangku kuliah teruslah memacu diri .
Tiada hari yg mau kembali ke hari yg telah kita lalui....anak sekolah cukup sekali...orang kuliah cukup sekali.....
Kau adalah asset masa depanku.....ku tunggu kiprahmu hari ini,hari esuk dan mungkin hari hari yg akan datang.

Para seniman,hiburlah aku dengan perangaimu...agar aku jadi santun tak beringas...
Aku kenal budaya lewatmu....

Selamat ULTAH Wonogiriku
I Like Wonogirilah
Yo Sego thiwule
Yo Tempe mlandhinge
Yo besengeke........